
- Buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)
- Juara 1 Lomba Poster Dopamin- IKAMABI 2022
- MIOMETRIUM 2021
- KULIAH TAMU 2021
- KARYA LOMBA FACTSHEET GSM EXI IV
- KARYA LOMBA POSTER GSM EXI IV
- WEBINAR EDUKASI MASYARAKAT 2021
- CERAMAH RAMADHAN ONLINE 2020/ 2021
- KULIAH TAMU HMP SARJANA TERAPAN DAN PROFESI BIDAN KEBIDANAN MALANG TAHUN 2020/ 2021
- Aku dan Advokasi dalam FORMABI
KESEHATAN MENTAL IBU, JANGAN DIABAIKAN!

KESEHATAN MENTAL IBU, JANGAN DIABAIKAN!
Di seluruh dunia sekitar 10% ibu hamil dan 13% ibu melahirkan mengalami gangguan mental, kebanyakan depresi awal. Di negara berkembang bahkan lebih banyak yakni sekitar 15,6% selama hamil dan 19,8% setelah melahirkan. Pada kasus yang parah, ada ibu yang melakukan bunuh diri. Sebagai tambahan, pada ibu yang mengalami gangguan mental tidak dapat menjalani hari-harinya dengan baik. Hasilnya berdampak negatif pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Gangguan mental pada ibu dapat diatasi dengan mendapat intervensi dari pelayanan kesehatan non-spesialis yang terlatih.
Faktor penting penyebab masalah kesehatan mental pada ibu adalah factor sosial, beberapa diantaranya adalah rendahnya status ekonomi, rendahnya status dan peran sosial, kehamilan yang tidak diinginkan dan kekerasan pada perempuan.
Gangguan kesehatan mental sering tidak terdiagnosa, karena gejala inti seperti lemah dan susah tidur adalah hal yang bisa dihubungkan dengan ibu atau bagian dari stereotip gender tentang resiko menjadi seorang ibu. Ibu yang memiliki masalah kesehatan mentalumumnya sering memiliki fisik yang lemah dan memiliki kebiasaan berisiko tinggi seperti minum alcohol dan menggunakan obat-obatan terlarang. Perempuan-perempuan tersebut tidak begitu mencari maupun menerima pelayanan kesehatan mental dalam kehamilan maupun setelah melahirkan.
Masalah kesehatan mental pada ibu dapat meningkatkan resiko kematian ibu, karena berpengaruh pada kesehatan fisik ibu sendiri maupun secara langsung akibat bunuh diri.
Masalah kesehatan mental ibu dapat dihubungkan dengan kejadian berat badan anak yang rendah, tingginya tingkat malnutrisi dan stuntuing, tingginya diare, penyakit infeksi dan masuk rumah sakit serta menurunnya kelengkapan imunisasi anak. Hal tersebut juga berdampak pada perkembangan fisik, kognitif, sosial, perilaku dan emosional anak.
Usaha untuk mencapai MDG 5 – meningkatkan kesehatan ibu – harus termasuk dalam mencegah dan mengatasi masalah kesehatan mental ibu dan harus dimasukkan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan ibu. Sebagai contoh, petugas kesehatan bekerja pada pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi dapat dilatih untuk mengenali gejala dari masalah kesehatan mental dan menyediakan konseling untuk mendukung psikologi ibu.
Sumber:
WHO. 2019. “Improving Maternal Mental Health: Millennium Development Goal 5”.
https://www.who.int/mental_health/maternal-child/maternal_mental_health/en/
